Pindah ke pinggiran Aceh selepas menikah, bukan berarti membuat seorang Rahmiana Rahman menjadi mati gaya. Alih-alih hanya terkungkung oleh kesunyian, ia justru berseru dengan lebih lantang lewat Pustaka Kampung Impian yang ia gagas.
Pustaka Kampung Impian digagas Rahmi untuk menumbuhkan minat baca sejak dini di Rumah Relawan Remaja (3R). Dengan 3R, bangunan tiga lantai berdinding kayu furnitur ini perlahan tapi pasti menjadikan daerah sekitar lebih ramai oleh rumah warga, juga toko-toko.
Rahmiana Rahman dan Rumah Relawan Remaja (3R)
Sesuai dengan namanya, 3R pun memiliki tiga lantai, di mana masing-masing lantai memiliki peruntukannya masing-masing. Lantai pertama merupakan tempat diskusi, dapur besar, serta ruang makan. Lantai dua menjadi ruangan untuk belajar, berkarya serta berdiskusi, sementara lantai tiga merupakan ruang tidur terkhusus untuk para generasi muda yang sedang ikut camp di ER.
Awalnya Rumah Relawan Remaja (3R) dibentuk tahun 2013 di Desa Baling Karang, Aceh Tamiang oleh suami Rahmi (masih belum jadi suami waktu itu) dengan berbentuk perkumpulan, yang kemudian berubah menjadi yayasan saat masih mencari ilmu di Universitas Muhammadiyah Aceh. Program-program dari 3R, antara lain yaitu Pustaka Kampung Impian, Peace School, serta Peace Camp. Saat 2013 itu, di Desa Baling Karang masih kesulitan akses jalan, bahkan harus menyeberangi sungai hanya untuk bisa mendapatkan pendidikan dasar. Naik getek menyusuri sungai pun menjadi pilihan.
Begitu pula dengan lokasi Pustaka Kampung Impian yang didirikan kemudian. Ada di Desa Lapeng Kecamatan Pulo Aceh Kabupaten Aceh Besar pada tahun 2015; di Klieng Cot Aron Kabupaten Aceh Besar; di Kecamatan Ketol Kabupaten Aceh Tengah pada tahun 2016; juga di Desa Sarah Baru Kecamatan Kluet Tengah Kabupaten Aceh Selatan pada tahun 2018.
Rahmiana Rahman, Menumbuhkan Minat Baca Sejak Dini dengan Pustaka Kampung Impian
Sesuai dengan program-program dari 3R yang terus bertambah dan berkembang hingga saat ini, sebut saja Pustaka Kampung Impian, Festival Pustaka Kampung Impian, Peace Camp, Peace School, Beasiswa Impian, bangunan 3R pun terasa sangat hidup. Beragam buku yang diperuntukkan untuk seluruh seluruh segmen usia, juga karya-karya majalah dinding yang dipamerkan di 3R.
![]() |
Rahmiana Rahman, penggagas Pustaka Kampung Impian |
Rahmi memang lebih memilih untuk menjadi seorang pekerja sosial dengan cara berbagi dengan anak-anak, sebab Rahmi lebih ingin untuk bisa melihat anak-anak di pinggiran Aceh menjadi terus bertumbuh dengan dibarengi dengan literasi dan potensi mereka sendiri. Festival Pustaka Kampung Impian pun menjadi salah satu caranya. Festival yang terus dilaksanakan secara rutin setiap tahun di Kota Banda Aceh ini menjadi ajang untuk memamerkan karya anak-anak dari desa bangunan 3R. Anak-anak tersebut tentunya juga diajak secara langsung untuk melihat dunia luar dari desa mereka, guna menambah wawasan, mengembangkan potensi, juga pengalamannya.
Meski bermarkas di rumah sederhana di balik gang sempit, Rahmi mampu menjadikan 3R sebagai rumah dan tempat untuk mempelajari hidup. Di tempat ini para generasi muda belajar banyak hal, terutama tentang kehidupan. Adapun ada lima nilai utama yang diajarkan lewat 3R, yaitu: bekerja dengan cinta; mengelola konflik; gotong royong; menjalin kemitraan; serta mengorbankan ego untuk tujuan bersama. Kelima nilai ini diterapkan lewat praktik berkelanjutan, dengan tujuan utama yaitu menjadikan para generasi muda terus dapat belajar dan bermimpi meski dalam keterbatasan.
Semangat Rahmi inilah yang menjadikannya sebagai salah satu dari penerima anugerah SATU Indonesia Awards dari PT Astra International Tbk pada tahun 2020 di bidang Pendidikan.
#APA2025-KSB
Sumber gambar: perempuanleuser
Komentar
Posting Komentar